Pupuk merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam dunia pertanian yang berfungsi untuk membantu menyuburkan tanaman budi daya. Ada banyak jenis pupuk yang sering digunakan oleh petani, misalnya saja kompos dan pupuk urea.
Berbicara tentang pupuk urea, bagi para petani, pupuk urea bisa diibaratkan sebagai 'nasinya' tanaman, sedangkan SP dan KCl ataupun NPK hanya sebagai 'lauknya'. Lebih ironis lagi ada petani yang menganggap bahwa yang namanya pupuk itu hanya urea.
Pupuk urea sering kali disalahartikan sebagai satu-satunya pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Petani beranggapan bahwa tanaman yang sehat adalah tanaman yang memiliki daun hijau berlebihan, sehingga mereka akan berlomba-lomba menggunakan pupuk urea dengan porsi yang banyak.
Padahal, sebenarnya tidaklah demikian. Penggunaan urea dalam jumlah yang berlebihan justru akan menyebabkan tanaman mudah layu dan membangun konsentrasi garam beracun dalam tanah, sehingga terjadi ketidakseimbangan kimia tanah dan dapat mengubah pH alami tanah.
Di lain sisi, penggunaan pupuk urea secara berlebihan juga akan menimbulkan berbagai masalah lain seperti;
- Mengakibatkan pemborosan biaya usaha tani
- Menjadikan ketergantungan petani terhadap pupuk urea
- Jika pemupukan urea terlalu banyak akan menjadikan tanaman sukulen sehingga tanaman akan menjadi mudah terserang hama maupun penyakit
- Merusak kesuburan tanah. Jika urea diberikan ke tanah akan mengakibatkan tanah menjadi masam, dan tanah yang masam akan mengakibatkan penyerapan unsur hara tertentu menjadi terhambat
- Mengancam kelangsungan hidup mikroorganisme yang berada dalam tanah
Pupuk urea memang memberikan nutrisi ke tanaman dengan lebih cepat, akan tetapi menurut penelitian yang sudah dilakukan, 30-40 persen urea yang diaplikasikan petani seringkali terbuang percuma karena penguapan akibat terik matahari dan/atau akibat hanyut karena hujan. Karena itu, sebaiknya urea diaplikasikan pada sore hari dan hindari juga aplikasi urea saat cuaca mendung ataupun hujan.
Selain itu, petani juga dihimbau untuk mengimbangi pemakaian pupuk urea dengan pupuk lain seperti pupuk organik serta pupuk majemuk (NPK). Dengan keseimbangan pemakaian pupuk tentu orientasinya bukan hanya saat proses pertumbuhan namun juga untuk produksi yang bagus karena seluruh kebutuhan tanaman terpenuhi.
Cara lain yang bisa digunakan untuk menghindari keracunan urea pada tanaman adalah dengan mengaplikasikan pupuk kandang pada 10 hari sebelum aplikasi urea. Pupuk kandang ini dapat menetralisir sifat negatif dari urea.
Melihat dampak negatif dari penggunaan pupuk urea tersebut, sebenarnya sudah banyak petani yang mulai melirik tentang penggunaan pupuk organik yang jelas-jelas dapat diandalkan untuk jangka panjang.
Oleh karena itu, mari kita galakkan dan manfaatkan bahan organik yang berada di lingkungan sekitar kita untuk disulap menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman. Sehingga ke depannya, kita tidak perlu lagi mencemaskan dengan kelangkaan pupuk kimia dan tidak bingung jika pupuk urea mahal karena kita telah bisa membuat pupuk sendiri.
Lalu, bagaimana dengan cara pemupukan yang sudah Anda lakukan? Apakah sudah sesuai dengan anjuran penggunaan?
Referensi:
perkebunan.info
gerbangpertanian.com
biotrent.co.id
jitunews.com
Petani · Kabupaten Grobogan
Penyuluh · Kabupaten Magelang
Petani · Kabupaten Gunung Kidul
Petani · Kabupaten Gunung Kidul
Penyuluh · Kabupaten Magelang
Petani · Kabupaten Sragen
Petani · Kabupaten Gunung Kidul
Petani · Kabupaten Tapanuli Selatan
Petani · Kabupaten Sragen
Penyuluh · Kabupaten Magelang
Petani · Kabupaten Magelang
Dosen · Kabupaten Sleman
Penyuluh · Kabupaten Blora
Petani · Kabupaten Sragen
Dosen · Kabupaten Sleman
Petani · Kabupaten Sragen
Petani · Kabupaten Sragen
Petani · Kabupaten Temanggung
Pedagang · Kabupaten Sukoharjo
Penyuluh · Kabupaten Magelang
Dosen · Kabupaten Sleman
Pedagang · Kabupaten Sukoharjo
Petani · Kabupaten Sragen
Dosen · Kabupaten Sleman
Dosen · Kabupaten Sleman
Petani · Kabupaten Sragen
Penyuluh · Kabupaten Magelang
Petani · Kabupaten Sragen
Petani · Kabupaten Sragen
Penyuluh · Kabupaten Magelang
Petani · Kabupaten Sragen
Dosen · Kabupaten Sleman
Petani · Kabupaten Sragen
Dosen · Kabupaten Sleman
Petani · Kabupaten Demak
Dosen · Kabupaten Sleman
Petani · Kabupaten Luwu Utara
Petani · Kabupaten Luwu Utara
Petani · Kabupaten Purworejo
Penyuluh · Kabupaten Magelang
Petani · Kabupaten Purworejo
Penyuluh · Kabupaten Magelang
Petani · Kabupaten Magelang
Petani · Kabupaten Magelang
Penyuluh · Kabupaten Magelang
Petani · Kabupaten Karawang
Petani · Kabupaten Karawang
Petani · Kabupaten Lampung Tengah
Penyuluh · Kabupaten Magelang
Petani · Kabupaten Lampung Tengah